Bakteri Nata de Coco : Acetobacter Xylinum

Bakteri Nata de Coco
Nata de coco adalah sejenis jelly kenyal berwarna putih susu atau bening, yang berasal dari proses fermentasi air kelapa. Produk nata de coco ini pada awalnya diproduksi di Filipina. Secara etimologis, nata de coco berarti krim kelapa atau terapung. Proses fermentasi nata de coco dibantu oleh sejenis bakteri bernama Acetobacter xylinum. Enzim yang dihasilkan bakteri nata de coco mengubah gula yang terkandung dalam air kelapa menjadi lembaran-lembaran serat selulosa. Lembaran-lembaran selulosa itu kemudian menjadi padat dan berwarna putih bening yang dinamakan nata.

Acetobacter Xylinum

Meskipun termasuk dalam golongan bakteri, namun Acetobacter xylinum merupakan bakteri yang menguntungkan manusia. Artinya dapat digunakan untuk membuat suatu produk yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya seperti bakteri asam laktat yang menghasilkan yoghurt, asinan dan lainnya.
Bakteri nata de coco dapat hidup pada larutan dengan derajat keasaman atau kebasaan 3,5-7,5 pH. Namun Acetobacter xylinum akan lebih tumbuh dengan optimal pada derajat keasaman 4,3 pH. Idealnya bakteri Acetobacter xylinum hidup pada suhu 28°– 31 °C. selain itu, bakteri ini sangat membutuhkan pasokan oksigen.

Mengenali Manfaat Nata de Coco

manfaat nata de coco
Bagi Anda penggemar minuman segar, pasti sudah tidak asing lagi dengan nata de coco. Jelly berwarna putih kenyal menyerupai agar-agar ini memang sering kita dapati sebagai bahan campuran es buah, manisan, bubur kurma, es koktail buah dan lainnya. Terkadang produsen nata de coco menambahkan ekstrak perasa tambahan seperti rasa jeruk, stroberi, vanila dan lainnya. Produk hasil olahan air kelapa melalui proses fermentasi ini kaya akan serat. Air kelapa yang menjadi bahan baku nata pun terkenal bernutrisi. Namun produsen nata de coco sendiri masih sedikit. Padahal pangsa pasar untuk nata de coco sangat besar. Terutama karena sumber daya air kelapa yang menjadi bahan baku sangat berlimpah. Apalagi, manfaat nata de coco cukup baik bagi kesehatan.

Proses Pembuatan Nata De Coco

Pembuatan Nata De Coco
Nata de coco berasal dari bahasa Spanyol yang berarti krim kelapa. Awalnya nata de coco dibuat di Filipina yang merupakan koloni bangsa Spanyol. Nata de coco sendiri adalah sejenis jeli yang terbuat dari air kelapa. Di Indonesia, nata de coco dikonsumsi sebagai bahan campuran beberapa resep minuman seperti es buah dan lainnya. Saat bulan Puasa tiba, nata de coco menjadi primadona sebagai campuran minuman berbuka. Pembuatan nata de coco menggunakan bahan baku air kelapa yang difermentasi dengan sejenis bakteri.

Proses Pembuatan Nata de Coco


Bagaimana caranya mengubah air kelapa menjadi nata? Proses pembuatan nata de coco dibantu oleh sejenis bakteri bernama Acetobacter xylinum. Nah, bakteri gula yang terkandung dalam air kelapa akan difrementasi oleh Acetobacter xylinum menjadi semacam gel atau jelly yang terapung di atas cairan. Gel yang bertekstur kenyal dan berwarna putih ini disebut nata atau sel bakteri atau selulosa. Berikut ini langkah-langkah pembuatannya :

Mengenal Kandungan Gizi Nata De Coco

Kandungan Gizi Nata De Coco
Nata de coco adalah hasil olahan air kelapa. Kandungan gula dalam air kelapa mengalami fermentasi berkat bantuan bakteri Acetobacter Xylinum. Air kelapa sendiri mengandung mineral dan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh. Namun apakah air kelapa yang telah mengalami fermentasi tetap mengandung nutrisi yang sama. Apakah kandungan gizi nata de coco sebanyak kandungan gizi air kelapa? Berikut ini ulasan lengkapnya :

Kandungan Gizi Nata de Coco


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Biologi LIPI, kandungan gizi nata de coco per 100 gram nata mengandung 80% air, 20 gram karbohidrat, 146 kal kalori, 20 gram lemak, 12 mg Kalsium, 2 mg Fosfor dan 0,5 mg Ferrum (besi). Sedangkan kandungan gizi 100 gram nata de coco yang dikonsumsi dengan sirup adalah 67,7% air, 12 mg Kalsium, 0,2% lemak, 2 mg Fosfor (jumlah yang sama untuk vitamin B1 dan Protein), 5 mg zat besi dan 0,01 ng (mikrogram) Riboflavin.