Produk Fermentasi Air Kelapa

Fermentasi Air Kelapa
Ternyata selain memiliki manfaat dalam membantu pengobatan beberapa penyakit, air kelapa pun memiliki nilai jual ekonomi sebagai komoditas bernilai tinggi. Sebagai produk industri, air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi semacam jelly yang kita kenal dengan sebutan nata de coco, kecap, alkohol atau anggur berbahan dasar air kelapa, ragi, cuka, dan lain-lain. Sayangnya, pemanfaatan air kelapa sebagai produk pangan kurang maksimal jika dibandingkan dengan produksinya yang berlimpah ruah.

Karena kandungan air kelapa berupa mineral dan vitaminnya cukup tinggi, maka air kelapa adalah produk yang cocok digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri penghasil produk-produk pangan. Maka, fermentasi air kelapa adalah salah satu terobosan untuk mengambil nilai manfaat lain dari air kelapa.

Berikut ini beberapa contoh produk fermentasi air kelapa :

1.    Nata de coco
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat nata de coco adalah air kelapa, gula pasir, pupuk urea, asam cuka glacial dan bibit bakteri Acetobacter xylinum yang bisa Anda dapatkan di laboratorium pertanian. Fermentasi air kelapa yang melibatkan bakteri Acetobacter xylinum menghasilkan produk nata de coco. Bakteri ini dapat kita temukan pada sayuran dan buah-buahan yang telah mengalami pembusukan dan pada tanaman bergula yang mengalami proses fermentasi. Bakteri ini akan mengubah gula yang terkandung dalam media tumbuhnya menjadi selulosa. Selulosa berbentuk benang-benang yang kemudian berlendir dan membuat jalinan kokoh yang tebal. Barulah kemudian lapisan nata terbentuk.

2.    Fermentasi air kelapa menjadi asam cuka (vinegar)
Air kelapa berubah menjadi asam akibat aktifitas bakteri Acetobacter pada air kelapa yang mengandung alkohol. Alkohol tersebut mengalami penggabungan dengan oksigen dan berubah menjadi acctaldehid. Pada akhirnya acctaldehid pun akan mengalami oksidasi menjadi asam asetat (asam cuka). Rasa asam pada air kelapa disebabkan oleh asam cuka yang menurunkan PH air kelapa. Lama fermentasi itu sendiri tergantung pada kadar keasaman cuka air kelapa yang dihasilkan saat proses. Tingkat keasaman cuka yang dihasilkan air kelapa muda dan air kelapa tua sangat berbeda.

3.    Anggur dari air kelapa.
Fermentasi air kelapa dapat menghasilkan anggur/alkohol dengan bantuan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ellipsoides serta ragi roti. Mikroorganisme Saccharomyces mampu mengubah glukosa (gula) menjadi alkohol dan karbondioksida (CO2). Anggur/alkohol yang dihasilkan oleh Saccharomyces memiliki kadar alkohol yang tinggi jika dibandingkan dengan alkohol yang dihasilkan oleh ragi roti. Namun alkohol/amggur yang dihasilkan ragi roti memiliki bau dan rasa yang lebih enak ketimbang alkohol yang dihasilkan mikroorganisme Saccharomyces.